Page 47 - Esmurin Tomodachi 8
P. 47

Cerpen
                  C e r p e n






                  Satu  per  satu,  anak-anak  mulai  memanjat,  saling  menopang  dengan  tangan  dan
                  bahu mereka. Fito berada di posisi tengah, memegang erat kaki temannya di atasnya
                  sambil mencoba menapak kuat pada pundak temannya di bawah. Tapi batang pinang

                  yang  dilumuri  minyak  membuat  mereka  kesulitan.  Beberapa  kali  mereka  hampir
                  terjatuh, tetapi mereka tidak menyerah.
                  Setiap kali jatuh, mereka bangkit lagi. Keringat mengalir deras, tangan mereka penuh
                  lumpur, namun semangat mereka tak pernah padam. Di sekeliling mereka, sorakan
                  warga semakin keras, memberi dukungan agar mereka terus berjuang.
                  Akhirnya,  dengan  usaha  keras  dan  kerja  sama  yang  kuat,  Fito  berhasil  mencapai
                  posisi teratas. Dengan hati-hati, ia meraih hadiah yang paling diinginkannya—sebuah
                  sepeda  baru.  Ketika  tangannya  berhasil  meraih  sepeda  itu,  sorakan  kemenangan
                  terdengar menggema di seluruh lapangan. Fito dan timnya melompat turun dengan
                  gembira, merayakan kemenangan mereka dengan penuh suka cita.
                  Ketika Fito menyerahkan sepeda itu kepada ibunya, mata Bu Anil berkaca-kaca. "Ibu
                  bangga padamu, Nak. Kamu telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan kerja
                  sama, kita bisa mencapai apa pun."
                  Fito  tersenyum,  merasa  bangga  dengan  apa  yang  telah  dicapainya.  Bukan  hanya

                  karena hadiah yang ia bawa pulang, tetapi karena ia merasakan makna kemerdekaan
                  yang  sebenarnya—kebebasan  untuk  bermimpi,  berusaha,  dan  meraih  impian
                  bersama-sama.
                  Malam itu, di bawah langit yang dipenuhi kembang api, Fito merenungkan hari yang
                  penuh  makna.  Di  tengah  kemeriahan  Hari  Kemerdekaan,  ia  menemukan  bahwa
                  semangat  perjuangan  itu  tidak  hanya  ada  dalam  cerita-cerita  pahlawan,  tetapi  juga
                  dalam setiap usaha kecil yang dilakukannya untuk meraih impian.
                  Di sudut desa yang sederhana itu, di tengah sorak-sorai dan tawa, Fito merasakan
                  bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang merayakan masa lalu, tetapi juga tentang
                  bagaimana kita berjuang untuk masa depan. Dan dalam setiap usaha, dalam setiap
                  kerja sama, dalam setiap keringat yang jatuh, kemerdekaan itu hidup dan berdenyut
                  dalam jiwa mereka yang tidak pernah menyerah.

























                                                        Seni bisa ngaji luar biasa prestasi yess!!         40
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52