Page 13 - edisi I januari
P. 13
ESMURIN Tomodachi Edisi I, Januari 2021
Cerpen
Cerpen
Cerpen
Perjalanan pulang sekolah kali ini berbeda
dengan biasanya. Langkah mereka lebih
pelan. Mereka berjalan sedikit tertunduk.
Tampaknya mereka memikirkan hal yang
sama.
“Mat kamu tetap mau ikut kan?”. Dafi
“Sini ikut aku”. Mamat meraih tangan dafi membuka percakapan.
dan membawanya kedepan mading “Ikut lah. Kamu?”
sekolah. “Aku juga ikut. Tapi aku nggak yakin sih,
“Ada apa mat?”. Tanya dafi. anak perumahan jarang yang jago main
“Itu. Baca”. bola”
“Lomba peragaan busana batik tujuh “Sayang ya kita nggak bisa satu team”.
belasan? Kamu mau ikut mat?”. Dafi “Ho-oh”. Masih ada rasa kecewa di hati
memandang aneh kearah mamat. mereka berdua. Sejenak mereka terdiam
“Bukaaaan. Sebelahnya!”. Telunjuk mamat sebelum dafi kembali memulai percakapan
mengarah ke sebuah poster yang dengan sebuah pertanyaan krusial yang
tertempel di mading. selalu mereka pikirkan sejak pagi tadi.
“Lomba sepak bola antar kampung tingkat “Kalau team kita harus bertemu di
SD piala bergilir pak lurah cup. Waah kita pertandingan, gimana mat?”.
bisa ikut dong mat”. “Yaa nggak gimana gimana. Emangnya
“Iya tapi kan”. kenapa?”.
“Tapi kenapa?”. Dafi belum paham maksud “Iya yah, kalah menang kan biasa”.
mamat. “Tapi kalau mau mengalah juga nggak papa,
“Itu dibaca yang teliti. Lombanya antar paling juga aku yang menang”. Ejek mamat.
kampung. Kita kan beda kampung jadi “Wee mana bisa. Kita lihat saja nanti”.
tidak bisa satu team!”. Mamat memberi “Okeeeh haha”. Suasana lebih cair dengan
penjelasan. candaan macam team-aku-yang-lebih-
“Oh”. Suara dafi terdengar pelan jago atau semacamnya. Mereka benar-
memahami maksud mamat. benar tertawa ketika melontarkan
Selanjutnya, tak banyak yang mereka ejekannya, tidak bermaksud serius atau
bahas. Mereka bingung. Antara semangat menyinggung hati. Tidak ada rasa
dan sedih. Partner yang sudah satu hati persaingan atau apalah itu namanya.
harus bermain di team seberang. Apalagi Hanya seorang anak yang ingin terlihat
nanti kalau harus bertanding. Banyak yang lebih hebat dari temannya. Setidaknya itu
mereka pikirkan hari itu. Mereka tak yang mereka rasakan di setengah
seriang biasanya. perjalanan pulang sekolah itu.
11